Belajar di Rumah : Urutan Peristiwa pada Cerita “Semut dan Beruang” Tema 8 Kelas 5 SD
Pembelajaran tema 8 yang berjudul Lingkungan Sahabat Kita memang kegiatan pembelajaran yang lebih menekankan pada pentingnya kita menjaga kelestarian lingkungan.
Seperti tema-tema sebelumnya, di tema 8 kelas 5 ini pun juga dibelajarkan melalui tiga subtema. Untuk subtema 1 yang berjudul Manusia dan Lingkungan terdapat kegiatan pembelajaran yang memfokuskan pada muatan Bahasa Indonesia, salah satunya pada pembelajaran 2.
Dalam pembelajaran 2 tersebut peserta didikdibelajarkan supaya bisa mengurutkan sebuah rangkaian peristiwa dari sebuah cerita yang dibaca. Pada pembelajaran 2 ada sebuah cerita yang menarik yang harus dibaca siswa, cerita tersebut berjudul “ Semut dan Beruang”
Selanjutnya untuk mengingatkan para sahabat tentang cerita tersebut, kali ini adminlampirkan kutipan cerita yang diambil dari buku peserta didiktema 8.
Pada suatu hari, Beri si Beruang melihat ke dalam mata air. Beri mengeluh,
“Sepertinya air di mata air ini semakin sedikit saja. Pasti bangsa semut terlalu
banyak mengambil air!” Beri lalu menundukkan kepala, melihat ke tanah
dengan teliti. Ah, ia melihat seekor semut hitam berjalan membawa guci
mungil di pundak.
“Berhenti, semut!” teriaknya. “Aku tak bakalmembiarkanmu mengambil air
di sumber airku lagi. Kamu sudah terlalu banyak mengambil air. Berhenti atau
kucakar kau!” ancam Beri Beruang.
Semut hitam kecil itu tidak memperhatikan teribakalBeri. Ia merangkak ke
bawah beberapa helai daun kering. Ia terus berjalan menuju sumber mata air.
Beri mencakar dan mengendus daun-daun sambil berteriak, “Tak ada gunanya
sembunyi! Aku bisa menemukanmu!”
Semut hitam berteriak dari arah belakang Beri, “Kenapa kamu pelit sekali?
Bayi-bayi semut di lembah semut sangat kehausan. Air di mata air ini kan
masih banyak sekali. Bahkan masih cukup untuk seribu rusa.”
“Dengar kataku!” geram Beri sambil membalik tubuhnya. “Aku tak akan
memberikanmu air lagi. Semua semut dilarang mengambil air di sini lagi!”
Semut Hitam terdiam sebentar. Lalu katanya, “Apa boleh buat, kalau kau
sudah memutuskan begitu! Tapi aku tetap bakalmengambil air untuk bayi-bayi
semut di lembah!”
Beri beruang sangat marah. Namun, Semut Hitam sudah menghilang lagi
ke bawah daun-daun kering. Beri mencarinya, tetapi ia tidak melihat apa-apa
di rumput. Akhirnya ia kembali dengan jengkel ke sarangnya di dekat pohon
oak.
Semut-semut yang haus menunggu di lembah semut. Setelah menunggu
cukup lama, akhirnya mereka berbaris menuju mata air. Salah satu semut
melihat guci air milik Semut Hitam yang tergeletak di jalan.
“Pasti Semut Hitam mendapat masalah. Lihatlah! Ini gucinya, tapi dia tidak
tampak!” Mereka memungut guci itu dan terus berjalan.
Saat itu seekor kelinci mengintip dari balik semak. Kelinci itu mengangkat
telinganya dan berbisik, “Jangan pergi ke mata air itu. Pulanglah, kalian dalam
bahaya. Beri sedang marah. Ia bilang, air di mata airnya berkurang. Ia akan
mencakar semut-semut yang berani mengambil air dari mata airnya!”
Akan tetapi semut-semut itu tidak takut. “Mana beruang itu sekarang?”
tanya mereka.
“Ia sedang di rumahnya beristirahat,” jawab Kelinci.
Semut-semut itu berbaris seperti tali sepatu di rumput. Mereka melihat
seekor tupai duduk di pohon dan bertanya, “Apa kami sedang berjalan tepat ke
arah sarang beruang?”
“Ya, ya, ini memang jalan ke arah sarangnya,” jawab Tupai. “Tapi sebaiknya
kalian balik ke rumah. Beri beruang dari tadi berteriak terus. Katanya, kalau
kalian mengambil air dari mata airnya, ia bakalmencakar kalian.”
Akan tetapi semut-semut itu tak mau kembali. Mereka terus berbaris
seperti tali sepatu di tanah. Hari hampir malam ketika mereka tiba di depan
pohon oak tua. Mereka melihat sekeliling, dan menemukan sebuah retbakaldi
tanah. Mereka masuk ke dalamnya, dan mulai menggali sebuah lubang.
“Apa yang kalian lakukan? Kenapa kalian menggali?” tanya Tikus Tanah
yang merasa terganggu dari tidurnya. “Kami ingin menangkap Beri beruang.
Kami sedang membuat jebbakaluntuknya,” kata para semut.
“Bahaya sekali!” seru Tikus Tanah.
“Dia pasti sudah menangkap Semut Hitam saudara kami. Ia juga berniat
mencakar kami, hanya karena kami mengambil air dari mata air!” kata semutsemut.
“Aku bakalmenolong kalian menggali di bawah sarangnya. Aku pernah
hampir tertangkap dia dahulu.”
Seharian itu, para semut dan Tikus Tanah menggali lubang di bawah sarang
Beri. Mereka terus menggali selama sepuluh hari. Beri beruang sama sekali
tidak curiga.
Suatu malam di hari kesepuluh, Beri beruang kembali ke sarangnya dengan
hati gembira. Ia berhenti di depan rumahnya di pohon oak dan berkata pada
dirinya,
“Aku sudah mbakaldan minum sampai kenyang. Satu-satunya yang bikin
aku jengkel ialahsemut-semut itu. Mereka masih berani mengambil air
dari mata airku! Besok bakalaku hancurkan lembah semut itu! Akan kucakar
mereka dengan cakarku seperti ini…”
Beri beruang mulai mencakar ke segala arah. Ia menghentakkan kakinya
ke lantai sarangnya dan… BRRUUKK…
Lantai sarangnya jebol. Beri beruang jatuh ke lubang di bawah sarangnya.
Lubang itulah yang telah digali para semut dan Tikus Tanah. Beri Beruang harus
terus tinggal di lubang itu, kecuali ada penjaga hutan yang menemukannya.
Semut-semut itu akhirnya hidup damai di lembah semut. Saat itu Semut
Hitam saudara mereka juga sudah kembali ke rumah. Ternyata ia hanya
terpeleset di jalan. Jadi tidak ada yang merusak kebahagiaan mereka sekarang.
Para semut dengan bebas pergi mencari mbakaldan minum di hutan.
(Sumber: bobo.kidnesia.com)
Selanjutnya setelas peserta didikmembaca cerita tersebut, peserta didikditugaskan untuk mengerjalan beberapa soal yang harus diselesaikan.
Adapun soal atau tugas tersebut ialahsebagai berikut :
Jelaskan peristiwa pada cerita “Semut dan Beruang” dengan bahasamu sendiri. Tulislah dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Perhatikan penggunaan kata-kata baku. Perhatikan pula penggunaan tanda baca yang benar. Tulislah dalam kotak berikut, lalu bacalah di depan teman-rekandan Bapak/Ibu Guru.
Untuk membantu pendidikdalam menentuan kunci jawaban untuk tugas tersebut dan juga membantu peserta didikbelajar di rumah berikut ini adminsajikan jawaban yang dapat anda gunbakalsebagai alternatif.
Adapun urutan peristiwa dari cerita tersebut ialahsebagai berikut :
1. Semut berkeinginan untuk mencari air di sebuah sumber air.
2. Semut bertemu dengan beruang Beri, dan beruang Beri melarang semut mengambil air di sungai tersebut.
3. Semut tetap berkeinginan mengambil air, namun Beruang Beri malah mencelakai semut.
4. Kawan-kawan semut hitam resah menunggu kedatangan semut hitam untuk membawa air.
5. Semut kecil itu pun berbaris untuk membantu semut hitam dan mencarinya.
6. Semut kecil bertemu dengan Kancil yang melarang semut kecil mencari semut hitam.
7. Semut kecil bertemu dengan tikus dan membantu semut kecil membuat lubang di sarang beruang.
8. Selama sepuluh hari lubang tersebut berhasil di buat tanpa disadari beruang.
9. Beruang akhirnya jatuh terperosok kedalam lubang yang dibuat semut.
10. Beruang akhirnya kesulitan keluar dari lubang tersebut dan semut kecil ternyata kembali bertemu dengan semut hitam hingga mereka hidup dengan bahagia.
Nah rekanpembaca yang Budiman, demikianlah jawaban atas tugas peserta didikdalam membuat urutan peristiwa pada cerita Semut dan Beruang.
Harapan adminsemoga tulisan ini bermanfaat dan pembaca senantiasa berkunjung ke blog Riyanpedia.com untuk memperoleh informasi menarik lainnya.
Semoga bermanfaat dan jangan lupa dibagikan.
Wasalam !
Seperti tema-tema sebelumnya, di tema 8 kelas 5 ini pun juga dibelajarkan melalui tiga subtema. Untuk subtema 1 yang berjudul Manusia dan Lingkungan terdapat kegiatan pembelajaran yang memfokuskan pada muatan Bahasa Indonesia, salah satunya pada pembelajaran 2.
Dalam pembelajaran 2 tersebut peserta didikdibelajarkan supaya bisa mengurutkan sebuah rangkaian peristiwa dari sebuah cerita yang dibaca. Pada pembelajaran 2 ada sebuah cerita yang menarik yang harus dibaca siswa, cerita tersebut berjudul “ Semut dan Beruang”
Selanjutnya untuk mengingatkan para sahabat tentang cerita tersebut, kali ini adminlampirkan kutipan cerita yang diambil dari buku peserta didiktema 8.
Semut dan Beruang
Pada suatu hari, Beri si Beruang melihat ke dalam mata air. Beri mengeluh,
“Sepertinya air di mata air ini semakin sedikit saja. Pasti bangsa semut terlalu
banyak mengambil air!” Beri lalu menundukkan kepala, melihat ke tanah
dengan teliti. Ah, ia melihat seekor semut hitam berjalan membawa guci
mungil di pundak.
“Berhenti, semut!” teriaknya. “Aku tak bakalmembiarkanmu mengambil air
di sumber airku lagi. Kamu sudah terlalu banyak mengambil air. Berhenti atau
kucakar kau!” ancam Beri Beruang.
Semut hitam kecil itu tidak memperhatikan teribakalBeri. Ia merangkak ke
bawah beberapa helai daun kering. Ia terus berjalan menuju sumber mata air.
Beri mencakar dan mengendus daun-daun sambil berteriak, “Tak ada gunanya
sembunyi! Aku bisa menemukanmu!”
Semut hitam berteriak dari arah belakang Beri, “Kenapa kamu pelit sekali?
Bayi-bayi semut di lembah semut sangat kehausan. Air di mata air ini kan
masih banyak sekali. Bahkan masih cukup untuk seribu rusa.”
“Dengar kataku!” geram Beri sambil membalik tubuhnya. “Aku tak akan
memberikanmu air lagi. Semua semut dilarang mengambil air di sini lagi!”
Semut Hitam terdiam sebentar. Lalu katanya, “Apa boleh buat, kalau kau
sudah memutuskan begitu! Tapi aku tetap bakalmengambil air untuk bayi-bayi
semut di lembah!”
Beri beruang sangat marah. Namun, Semut Hitam sudah menghilang lagi
ke bawah daun-daun kering. Beri mencarinya, tetapi ia tidak melihat apa-apa
di rumput. Akhirnya ia kembali dengan jengkel ke sarangnya di dekat pohon
oak.
Semut-semut yang haus menunggu di lembah semut. Setelah menunggu
cukup lama, akhirnya mereka berbaris menuju mata air. Salah satu semut
melihat guci air milik Semut Hitam yang tergeletak di jalan.
“Pasti Semut Hitam mendapat masalah. Lihatlah! Ini gucinya, tapi dia tidak
tampak!” Mereka memungut guci itu dan terus berjalan.
Saat itu seekor kelinci mengintip dari balik semak. Kelinci itu mengangkat
telinganya dan berbisik, “Jangan pergi ke mata air itu. Pulanglah, kalian dalam
bahaya. Beri sedang marah. Ia bilang, air di mata airnya berkurang. Ia akan
mencakar semut-semut yang berani mengambil air dari mata airnya!”
Akan tetapi semut-semut itu tidak takut. “Mana beruang itu sekarang?”
tanya mereka.
“Ia sedang di rumahnya beristirahat,” jawab Kelinci.
Semut-semut itu berbaris seperti tali sepatu di rumput. Mereka melihat
seekor tupai duduk di pohon dan bertanya, “Apa kami sedang berjalan tepat ke
arah sarang beruang?”
“Ya, ya, ini memang jalan ke arah sarangnya,” jawab Tupai. “Tapi sebaiknya
kalian balik ke rumah. Beri beruang dari tadi berteriak terus. Katanya, kalau
kalian mengambil air dari mata airnya, ia bakalmencakar kalian.”
Akan tetapi semut-semut itu tak mau kembali. Mereka terus berbaris
seperti tali sepatu di tanah. Hari hampir malam ketika mereka tiba di depan
pohon oak tua. Mereka melihat sekeliling, dan menemukan sebuah retbakaldi
tanah. Mereka masuk ke dalamnya, dan mulai menggali sebuah lubang.
“Apa yang kalian lakukan? Kenapa kalian menggali?” tanya Tikus Tanah
yang merasa terganggu dari tidurnya. “Kami ingin menangkap Beri beruang.
Kami sedang membuat jebbakaluntuknya,” kata para semut.
“Bahaya sekali!” seru Tikus Tanah.
“Dia pasti sudah menangkap Semut Hitam saudara kami. Ia juga berniat
mencakar kami, hanya karena kami mengambil air dari mata air!” kata semutsemut.
“Aku bakalmenolong kalian menggali di bawah sarangnya. Aku pernah
hampir tertangkap dia dahulu.”
Seharian itu, para semut dan Tikus Tanah menggali lubang di bawah sarang
Beri. Mereka terus menggali selama sepuluh hari. Beri beruang sama sekali
tidak curiga.
Suatu malam di hari kesepuluh, Beri beruang kembali ke sarangnya dengan
hati gembira. Ia berhenti di depan rumahnya di pohon oak dan berkata pada
dirinya,
“Aku sudah mbakaldan minum sampai kenyang. Satu-satunya yang bikin
aku jengkel ialahsemut-semut itu. Mereka masih berani mengambil air
dari mata airku! Besok bakalaku hancurkan lembah semut itu! Akan kucakar
mereka dengan cakarku seperti ini…”
Beri beruang mulai mencakar ke segala arah. Ia menghentakkan kakinya
ke lantai sarangnya dan… BRRUUKK…
Lantai sarangnya jebol. Beri beruang jatuh ke lubang di bawah sarangnya.
Lubang itulah yang telah digali para semut dan Tikus Tanah. Beri Beruang harus
terus tinggal di lubang itu, kecuali ada penjaga hutan yang menemukannya.
Semut-semut itu akhirnya hidup damai di lembah semut. Saat itu Semut
Hitam saudara mereka juga sudah kembali ke rumah. Ternyata ia hanya
terpeleset di jalan. Jadi tidak ada yang merusak kebahagiaan mereka sekarang.
Para semut dengan bebas pergi mencari mbakaldan minum di hutan.
(Sumber: bobo.kidnesia.com)
Selanjutnya setelas peserta didikmembaca cerita tersebut, peserta didikditugaskan untuk mengerjalan beberapa soal yang harus diselesaikan.
Adapun soal atau tugas tersebut ialahsebagai berikut :
Jelaskan peristiwa pada cerita “Semut dan Beruang” dengan bahasamu sendiri. Tulislah dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Perhatikan penggunaan kata-kata baku. Perhatikan pula penggunaan tanda baca yang benar. Tulislah dalam kotak berikut, lalu bacalah di depan teman-rekandan Bapak/Ibu Guru.
Untuk membantu pendidikdalam menentuan kunci jawaban untuk tugas tersebut dan juga membantu peserta didikbelajar di rumah berikut ini adminsajikan jawaban yang dapat anda gunbakalsebagai alternatif.
Jawaban soal Urutan Peristiwa pada Cerita “Semut dan Beruang” Tema 8 Kelas 5 SD
Adapun urutan peristiwa dari cerita tersebut ialahsebagai berikut :
1. Semut berkeinginan untuk mencari air di sebuah sumber air.
2. Semut bertemu dengan beruang Beri, dan beruang Beri melarang semut mengambil air di sungai tersebut.
3. Semut tetap berkeinginan mengambil air, namun Beruang Beri malah mencelakai semut.
4. Kawan-kawan semut hitam resah menunggu kedatangan semut hitam untuk membawa air.
5. Semut kecil itu pun berbaris untuk membantu semut hitam dan mencarinya.
6. Semut kecil bertemu dengan Kancil yang melarang semut kecil mencari semut hitam.
7. Semut kecil bertemu dengan tikus dan membantu semut kecil membuat lubang di sarang beruang.
8. Selama sepuluh hari lubang tersebut berhasil di buat tanpa disadari beruang.
9. Beruang akhirnya jatuh terperosok kedalam lubang yang dibuat semut.
10. Beruang akhirnya kesulitan keluar dari lubang tersebut dan semut kecil ternyata kembali bertemu dengan semut hitam hingga mereka hidup dengan bahagia.
Nah rekanpembaca yang Budiman, demikianlah jawaban atas tugas peserta didikdalam membuat urutan peristiwa pada cerita Semut dan Beruang.
Harapan adminsemoga tulisan ini bermanfaat dan pembaca senantiasa berkunjung ke blog Riyanpedia.com untuk memperoleh informasi menarik lainnya.
Semoga bermanfaat dan jangan lupa dibagikan.
Wasalam !
Tidak ada komentar untuk "Belajar di Rumah : Urutan Peristiwa pada Cerita “Semut dan Beruang” Tema 8 Kelas 5 SD"
Posting Komentar