Belajar di Rumah : Belajar Dengan Keras Atau Belajar Dengan Menyenangkan
Selepas mengajar di jam 5 adminpun kembali beristirahat di ruang pendidiksambil membawa hasil tes formatif peserta didiksetelah menyelesaikan pembelajaran beberapa kompetensi dasar (KD) dalam sebuah tema.
Duduk kembali di meja kerja sambil terbayang keceriaan wajah peserta didikketika belajar tadi di kelas. Keceriaan itu membuat suasana kelas sedikit ramai. Kadang mungkin membuat beberapa kelas lainnya agak terganggu.
Mulai dari tepukan tangan, sorak Sorai yel pengemangat dan kelakar tawa peserta didikketika adminbercerita yang mungkin lucu bagi mereka. Kondisi itu membuat seluruh kelas terhipnotis dan tak sadar bahwa bel istirahat kedua berbunyi. Saya pun senang sekali melihat seluruh peserta didikbegitu antusias mengikuti pelajaran.
Sehingga muncul dibenak adminpikiran yang sedikit saling bertentangan. Apakah lebih baik belajar keras ataukah belajar menyenangkan.
Duduk kembali di meja kerja sambil terbayang keceriaan wajah peserta didikketika belajar tadi di kelas. Keceriaan itu membuat suasana kelas sedikit ramai. Kadang mungkin membuat beberapa kelas lainnya agak terganggu.
Mulai dari tepukan tangan, sorak Sorai yel pengemangat dan kelakar tawa peserta didikketika adminbercerita yang mungkin lucu bagi mereka. Kondisi itu membuat seluruh kelas terhipnotis dan tak sadar bahwa bel istirahat kedua berbunyi. Saya pun senang sekali melihat seluruh peserta didikbegitu antusias mengikuti pelajaran.
Sehingga muncul dibenak adminpikiran yang sedikit saling bertentangan. Apakah lebih baik belajar keras ataukah belajar menyenangkan.
Pertanyaan tersebut adminlontarkan pada teman-rekanyang kebetulan juga sedang beristirahat di kantoran sambil mempersiapkan bahan ajar selanjutnya.
Tanggapan mereka pun cukup beragam. Ada yang beranggapan kalau belajar keras itu bakalmenciptbakalkebiasaan yang baik pada diri anak. Sebab mereka dilatih untuk bekerja keras sejak dini.
Kerja keras atau belajar keras bakalmembutuhkan disiplin yang tinggi. Sehingga secara tidak langsung kita sudah menanamkan sikap disiplin pada diri anak.
Tapi ada juga rekanyang berpendapat berbeda. Kerja keras boleh bakaltetap lebih baik kerja cerdas. Karena kerja cerdas lebih mengandalkan teknik keefektifan dan menjauhkan dari pemborosan. Baik boros waktu maupun tenaga. Sehingga mereka lebih memilih belajar cerdas dari pada belajar keras.
Sah-sah saja menurut saya. Sebab setiap orang boleh menyampaikan pendapat mereka masing-masing.
Kemudian ada juga yang berpendapat berbeda. Menurut mereka lebih baik belajar yang menyenangkan. Karena dengan suasana yang menyenangkan maka apapun yang kita sampaikan kepada anak bakalmudah dimengerti dan diingat lebih lama.
Selain itu dengan kegitaan belajar yang menyenangkan maka bakalmembuat semangat dan motivasi peserta didikbakaltetap terjaga.
Namun dibalik kegiatan yang menyenangkan tersebut jangan sampai kita mengubah beberapa kegiatan menjadi lebih santai, misalnya ; jarang dapat tugas, di kelas hanya bermain melulu tanpa arah dan tujuan pembelajaran.
Kondisi pembelajaran demikian memang membuat kegiatan menjadi lebih menyenangkan. Tapi jangan sampai kegiatan menyenangkan tersebut malah membuat peserta didikberpikir kalau kegiatan tidak ada tugas, tanpa PR dan selalu bercanda gurau ialahkegiatan menyenangkan dan melupbakaltujuan yang ingin diharapkan dari kegiatan pembelajaran tersebut.
Dari semua hasil diskusi ringan itu adminjadi mengambil kesimpulan sendiri dan menurut admininilah penyelesaian mana yang lebih baik belajar dengan keras atau belajar yang menyenangkan.
Yang terbaik menurut adminialahbelajar keras dan menyenangkan.
Mita memang sudah ketahui bersama bahwasanya anak-anak merupbakalinsan yang selalu suka dengan bermain. Dengan bermain, peserta didikpeserta didikbakalgembira sehingga materi pelajaran dapat diserap dengan Baik.
Sekali lagi jika belajar menyenangkan itu tidak hanya belajar tanpa tugas atau bermain-main dari pagi hingga pulang sekolah.
Belajar menyenangkan itu tetap ada tugas, tetap ada soal-soal yang sedikit membuat peserta didikberpikir lebih keras lagi.
Jadi menurut admin belajar keras yang menyenangkan jauh lebih bijak. Dengan belajar keras maka peserta didikmampu memaksimalkan potensi dirinya. Kegiatan yang menyenangkan bakalmembuat peserta didiklupa kalau mereka sedang belajar dengan keras. Sehingga rasa lelah dan perasaan terbebani tidak bakalan dirasakan.
Demikian ulasan singkat admindan opini terkait dengan belajar keras atau belajar yang menyenangkan.
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar untuk "Belajar di Rumah : Belajar Dengan Keras Atau Belajar Dengan Menyenangkan"
Posting Komentar